.

SMART (SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 RENGEL TUBAN)

Jumat, 20 Januari 2012



Membuat batik cap

Alat :
1.      Cap – Capan
2.      Meja Yang Sudah Dilapisi Spons Dan Karpet
3.      Kompor
4.      Wajan Kotak
5.      Canting
6.      Kuas
7.      6 Bak Besar
8.      Gawangan
9.      2 Buah Tong
10.  Kompor High Preasure
Bahan :
a.      Kain Mori
b.      Malam
1)      Parafin
2)      KLowong (Dalam Bahasa Tuban Ceret)

Langkah – langkah
1.      Panaskan malam diatas wajan kotak hingga malam meleleh untuk proses pengecapan usahakan malam tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin.
2.      Siapkan cap – capan yang akan dipakai untuk pengecapan dan kain mori yang akan dicap diatas meja yang sudah dilapisi spons dan karpet.
3.      Masukkan cap – capan pada lelehan malam yang sudah siap, kemudian angkat dan sebisa mungkin di kibas – kibaskan agar malam yag menempel pada cap – capan tidak terlalu banyak.
4.      Cap kain mori dengan cap – capan, tekan cap – capan hingga malam merata hingga motif terbentuk bagus dan usahakan jangan terlalu lama.
5.      Setelah motif sudah dibuat pada kain, kain diangin – anginkan diatas gawangan hingga malam kering.
6.      Setelah malam kering, perbaiki motif – motif yang kurang bagus dengan menggunakan canting yang menggunakan malam dengan perbandingan malam 2 : 1. Dua untuk malam gelap dan satu intuk malam bening.
7.      Apabila ada bagian yang ingin kita pertahakan motif dan warnanya, cukup dengan mengeblok bagian tersebut dengan malam dan kita bisa menggunakakan kuas yang sudah kita sediakan.
8.      Setelah motif diperbaiki dan beberapa bagian yang dipertahakan warna dan motifnya diblok, siapkan cairan pewarna. Untuk warna sintesis bisa dimulai dari warna terang ke warna yang lebih gelap. Sebaliknya dengan pewarna alami, dimulai dari warna gelap ke warna yang terang atau cerah.
9.      Siapkan bak besar, masing – masing warna membutuhkan 2 bak besar. Bak pertama untuk zat TRO, soda coustik, naftol dan bak kedua berisi garam pembangkit.
10.  Warna kuning didapat dari campuran bahan yang dimasukkan ke 2 buah tempat yang berbeda. Bahan-bahan tsb antara lain :
Kuning :1.TRO,Soda coustik,Naftol (ASG )
               2. Garam pembangkit Merah R (MR)
Merah : 1.TRO, Soda coustik,Naftol  ( ASD )
               2. Garam Pembangkit Merah B (MB)
Hitam : 1. TRO, Soda Coustik, Naftol (ASBO + Hitam B)
               2. Garam Pembangkit  Biru B (BB)
11.  Rendam kain pada bak pertama secara merata, tiriskan. Kemudian rendam kembali pada bak kedua. Apabila ingin hasil yang lebih tajam warnanya bisa diulangi untuk beberapa kali dengan proses yang sama. Setelah itu kain diangin – anginkan.
12.  Blok bagian – bagian yang ingin dipertahankan warna dan motifnya,kemudian ulangi proses pewarnaan dengan warna yang lebih gelap dan prosesnya sama seperti proses pewarnaan yang pertama. Ulangi proses pengeblokan dan pewarnaan sesuai dengan yang diinginkan.
13.  Untuk proses peluluhan malam pada kain, siapkan tong yang berisi air dan kompor high preasure untuk mendidihkan air pada tong.
14.  Rebus air dan masukkan detergen agar malam luntur daan tidak menempel lagi pada kain.
15.  Masukkan kain yang berisi air mendidih, aduk kain secara berkala untuk mempercepat pelunturan malam.
16.  Angkat kain, kemdian masukkan pada tong yang berisi air biasa. Karena ada beberapa malam yang mash menempel pada kain, cuci kain hingga bersih kemudian angin – anginkan hingga kering.
17.  Proses pembuatan batik cap selesai.


Pembuatan Batik tulis

Alat :
1.      Meja Yang Sudah Dilapisi Spons Dan Karpet
2.      Kompor
3.      Wajan Kotak
4.      Canting
5.      Kuas
6.      6 Bak Besar
7.      Gawangan
8.      2 Buah Tong
9.      Kompor High Preasure
Bahan :
c.       Kain Mori
d.      Malam
3)      Parafin
4)      KLowong (Dalam Bahasa Tuban Ceret)

Langkah – langkah :
1.      Buat motif batik pada kertas HVS, motif ini adalah berupa motif yang akan masih baru dan masih awal.
2.      Siapkan kertas layangan yang pajang dan lebarnya sama dengan ukuran kain yang akan dibuat batik. Kemudian jiplak pola atau desain yang sudah kita buat pada kertas HVS pada kaertas layangan yang sudah kita ukur tadi.
3.      Setelah motif yang ada pada kertas layangan selesai kia jiplak lagi pada kain. Motif pada kertas layagan tersbut merupakan gambaran dari motif yang aka nada pada kain batik.
4.      Setelah penjiplakan motif pada kain selesai menuju ke proses pengklowongan.
5.      Siapkan lelehan malam diatas wajan kecil dan juga canting untuk pengklowongan. Usahakan temperature malam cair tidak terlalu panas dan terlalu dingin. Karena jika terlalu panas malam akan terlalu cair, dan jika terlalu dingin malam akan menggumpal.
6.      Setelah proses pengklowongan selesai, blok bagian – bagian yang akan dipertahankan motif dan warnanya. Kemudian masuk ke proses pewarnaan.
7.      Proses pewarnaan pada batik tulis ini sama dengan proses pewarnaan pada batik cap. Jadi, bagian yang ingin dipertahankan warnanya bisa dilakukan dengan cara mengeblok bagian tsb.
8.      Setelah itu masuk pada proses pelunturan malam yang menempel pada kain. Proses ini menggunakan wadah yang cukup besar dan panas yang tinggi agar malam tidak menempel lagi pada kain. Selain itu juga harus dicampurkan detergen atau pati kanji pada air yang mendidih agar mempercepat proses pelunturan malam ini.
9.      Bersihkan malam yang masih menempel pada kain dengan mencuci bersih kain dengan air biasa.
10.  Setelah kain bersih dari sisa – sisa malam, tiriskan dan angina – anginkan Karena jika kain di jemur di bawah sinar matahari, motif atau warna batik bisa rusak.
11.  Proses pembuatan batik tulis selesai.